Warga Cemoro Sewu Masih Terus Waspada Kebakaran Hutan Lawu - Lawu masih berkobar, saat ini kebakaran di hutan gunung lawu masih saja menjalar kebawah. Hingga saat ini api masih menjalar melewati POS 1 Jalur pendakian cemoro sewu. Hal ini mengakibatkan para warga yang tinggal di lereng gunung lawu sekitar cemoro sewu merasa was-was. Mereka khawatir jika api terus menjalar sampai ke pemukiman warga. Bahkan kebakaran juga sudah mengakibatkan rusaknya Pipa saluran air dari sumber lereng lawu.
‘’Kami tetap khawatir kalau api sampai ke bawah,’’ ujar Winda, salah seorang warga Ngancar Kecamatan Plaosan, Magetan.
Kata dia, jarak api dengan permukiman semakin dekat. Informasinya api
terus menjalar cepat melewati pos I. Dia berharap dampak kebakaran
tersebut segera selesai Agar aktivitas warga kembali normal. Selain
vegetasi di Lawu hangus, kondisi tersebut juga mematikan sumber mata
pencaharian warga sekitar yang mengandalkan pengunjung wisata
Gunung Lawu. ‘’Kan Cemoro sewu, Cemoro Kandang ditutup jadi kunjungan menurun,
pengunjung juga sepi akhirnya,’’ ungkap perempuan yang juga pemilik
warung dan tempat penitipan sepeda motor itu.
Selain Winda, kekhawatiran yang sama juga dirasakan Waginem, salah
seorang pemilik warung setempat. Dia mengaku dihantui rasa khawatir jika
api sampai masuk ke area permukiman warga. Waginem mengatakan banyak
dedaunan kering yang berada di jalur pendakian berpotensi jadi penyebab
menjalarnya kebakaran. Apalagi, angin cukup deras di wilayah tersebut
sehingga jika ada sisa bara api yang masih menyala dapat menyulut
membesarnya api. ‘’Mudah-mudahan segera padam, dan aman,’’ imbuhnya.
Warga Cemoro Sewu Masih Terus Waspada Kebakaran Hutan Lawu - Asisten Perhutani KPH Lawu DS Marwoto justru menyatakan jika api yang
membakar hutan Gunung Lawu sudah padam sejak Kamis (22/10) sore. Namun,
Perhutani masih terus melakukan penyisiran terhadap sisa api yang sudah
sampai ke ilaran. Ada lima orang staf lapangan Perhutani yang
diterjunkan untuk memantau kondisi tersebut. Akan tetapi, sejauh ini api
sudah padam dan aman. ‘’Hari ini (kemarin, Red) kami hanya penyisiran
saja, tidak melakukan pemadaman karena api sudah padam sejak Kamis
sore,’’ ujar Marwoto.
Dia menuturkan pihaknya masih menghitung luas hutan yang terbakar.
Hingga saat ini petugas masih melakukan survei luas wilayah tersebut.
Pihaknya juga berupaya menjaga ilaran dan tetap menutup semua jalur
pendakian yang ada. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya
pendaki yang kembali jadi korban akibat kondisi yang membahayakan
tersebut. ‘’Kami libatkan kepolisian dan warga sekitar untuk memantau
jalur pendakian, jangan sampai ada orang yang nekat naik,’’ jelasnya.
Terkait dengan terbakarnya pipa air sehingga berimbas pada matinya
saluran air bersih warga, Marwoto menuturkan jika bantuan segera
disiagakan. Bantuan air tersebut disalurkan oleh Tanggap Bencana
(Tagana) Dinas Sosial, dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga dan
Cipta Karya (BMCK) Magetan. ‘’Segera diperbaiki, paling tidak dua hari
mendatang bisa kembali mengalir,’’ ucapnya.
Warga Cemoro Sewu Masih Terus Waspada Kebakaran Hutan Lawu - Sementara itu Kepala DPU BMCK Magetan Hergunadi mengatakan, sudah
disiagakan satu unit mobil pemadam kebakaran (PMK) untuk mengantisipasi
kebakaran merembet ke pemukiman warga. Mobil di siagakan di area parkir
Cemoro Sewu dengan kapasitas 5.000 liter hingga kondisi api benar-benar
padam dan aman. ‘’Kami parkirkan satu di Cemoro Sewu, kalau nanti ada
kejadian dan butuh tambahan baru digerakkan lagi yang lain, karena kami
harus membagi antisipasi kebakaran di wilayah Magetan,’’ tuturnya.
Warga Cemoro Sewu Masih Terus Waspada Kebakaran Hutan Lawu - Selain itu, pihaknya juga akan membangun tandon air di sekitar
Cemoro Sewu. Tandon berkapasitas minimal 16.000 liter tersebut nantinya
akan digunakan sebagai sumber air bersih warga dan antisipasi adanya
kebakaran lagi. ‘’Sudah dianggarkan di tahun ini, pembangunannya kami
pakai tanah Perhutani, karena PU tidak punya lahan di Cemoro Sewu,’’
bebernya.
Hergunadi menambahkan pengalokasian pembangunan tandon tersebut
merupakan peralihan dari rencana pembangunan tandon di kantor Kecamatan
Plaosan. Atas beberapa pertimbangan DPU BMCK pun menggeser tandon
tersebut ke
Cemoro Sewu. Sebab, sudah ada tandon air yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan air sekitar lokasi di Kecamatan Plaosan itu.
‘’Sebelumnya kami rencanakan pembuatan tandon di Plaosan, tapi sudah ada
satu dan itu cukup jadi kami alihkan ke Cemoro Sewu,’’ tukasnya.
Baca Berita lain tentang gunung lawu :
Keindahan dan Aroma Mistis Gunung Lawu
Kebakarn Hutan Di Gunung Lawu 7 Orang Meninggal Dunia