 |
Curanmor Madiun |
Ngawi - Miris sekali membaca beritanya, siswa SD sudah nekat ikut aksi pencurian kendaraan bermotor. Apakah ini dampak semakin bobroknya perilaku sosial di Indonesia ataukah faktor ekonomi yang memicu hal-hal seperti ini semakin marak terjadi di indonesia. Kecil-kecil sudah berani melakukan tindakan kriminal. dikutip dari
Radar Madiun silahkan simak beritanya :
Empat pelajar asal Kenonggorejo,
Bringin, sengaja berkomplot untuk melakukan tindak kejahatan. Mirisnya
lagi, seorang di antaranya masih duduk di bangku SD. Sedangkan tiga
lainnya murid SMP. Mereka melakukan pencurian kendaraan bermotor
(curanmor) di sebuah pentas dangdut. Apes, aksi itu terendus polisi
hingga mereka diringkus dan dijebloskan ke tahanan.
Empat pelajar panjang tangan itu adalah
Ed, 15, Bam, 16, Bas (pelajar kelas IX salah satu SMP negeri di
Bringin), dan Roh (siswa pelajar kelas VI salah satu SD di
Kenonggorejo). Mereka diringkus petugas usai mencuri sepeda motor Yamaha
Vixion nopol AE 3455 XY milik Sholikin, 18, di pentas dangdut Dusun
Mboan, Desa/Kecamatan Bringin, dini hari kemarin. ‘’Dari hasil
pengembangan pelakunya empat orang dan masih pelajar. Yang paling kecil
kelas VI SD,’’ terang Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Budi Santoso kemarin
(11/10).
Informasi yang dihimpun, aksi pencurian
dengan pemberatan itu sebelumnya telah direncanakan dengan matang oleh
Ed dan Bam, pada Kamis (10/10) malam. Keduanya lalu mengajak Bas dan Roh
untuk memuluskan rencana jahat itu. Mereka kemudian pergi lokasi dengan
mengendarai dua unit sepeda motor. Ed dan Bam naik Yamaha Jupiter.
Sedangkan Bas dan Roh mengendarai Suzuki Smash. ‘’Sambil melihat hiburan
dangdut mereka mencari motor yang akan dieksekusi,’’ lanjut Budi.
Sekitar pukul 23.00 mereka menemukan
motor Yamaha Vixion milik korban terparkir di pinggir jalan dan tidak
diberi pengaman tambahan. Mereka langsung berbagi tugas . Ed dan Roh
bertugas mengeksekusi kendaraan itu. Sedangkan Bas dan Bam berjaga tak
jauh dari tempat itu.
Berbekal gunting yang disiapkan di jok
motornya, Ed memotong kabel kontak Vixion itu. Sedangkan Roh memotong
kabel lampu sein dan mencopot pelat nomor. Setelah itu, Ed membawa kabur
motor tersebut ke arah kota Ngawi. ‘’Modusnya dituntun dulu lalu dibawa
kabur,’’ ungkap Budi.
Mengetahui motornya hilang, Sholikin
langsung melapor ke petugas yang berjaga di pentas dangdut tersebut.
Polisi lalu berkoordinasi dengan tim buser untuk menutup akses keluar
dari lokasi itu. Akhirnya, polisi berhasil mengamankan Ed sekitar 500
meter dari lokasi.
Saat diinterogasi petugas, Ed mengaku
dibantu tiga rekannya. Tak butuh waktu lama, polisi lalu meringkus tiga
pelaku lainnya. Polisi juga mengamankan obeng, gunting, kunci Inggris
dan kunci pas ukuran 12. ‘’Semua sudah kami amankan dan dilakukan
pemeriksaan intensif,’’ tegas Budi.
Bam, salah seorang pelaku, mengaku nekat
merencanakan curanmor bersama Ed karena ingin mendapatkan motor untuk
drag race. Rencananya motor tersebut dikanibal dan sebagian onderdilnya
dijual di pasar gelap. ‘’Untuk memperbaiki motor dan untuk drag race.
Biasanya taruhan Rp 100 ribuan,’’ katanya.
Sedangkan Roh mengaku nekat ikut
berkomplot karena diiming-imingi Ed uang. Menurutnya, hasil curian itu
akan dibagi merata dan sesuai peran masing-masing. ‘’Rencananya untuk
jajan saja sih,’’ ujarnya.
Luar biasa bukan..!! anak kecil sudah senekat itu hanya karena ingin mengikuti balapan drag racing. jelas sekali semakin bobroknya kualitas moral di negeri ini. Kebobrokan yg sering ditunjukan para wakil rakyat di kedudukan yang lebih tinggi disana kini sudah menular kepada kawula-kawula yang ada dibawah. yang diatas mempertontonkan aksi menhambur-hamburkan uang dengan berkorupsi ria, sementara yang dibawah merajarelakan aksi kriminal demi kesenangan hati. Dan itu hanya ada disebuah negeri nan subur gemah ripah lohjinawi yang katanya bernama Indonesia .